Senin, 02 November 2015

Zawsze in Love

Bukit kecil di padang rumput itu
Di sana, aku berlari
Turun di lembah, menuju rumah merpati
saat semilir angin lembut meniup putik-putik musim kemarau
Higga tiba saat mendarat di peraduan

Benar, seperti salam terakhir dari lembayung kala itu
Saat dirimu letih, dan butuh manjaanku
sedikit belai di pipi kananmu
dengan kecupan kecil di bibir mungil itu

sepuluh tahun lalu,
benarkah waktu itu berlalu?
ragaku telah serupa dengan senja yang sama
saat kecupan itu menghangatkan
apakah dia adalah dirimu? perempuan dengan janji?

Sumpah, sumpah, dan janji...
mungkin aku harus kembali
membuka album lapuk di sudut remang
mencari potongan dirimu
untuk merangkainya dengan masa kini

dirimu, yang tetap sama.
 Janji dan masa kini
 Selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar